Iklan Layanan Masyarakat

Perayaan Waisak di Wisma Bikkhu Jawa Wijaya Gunakan Adat Jawa

Rabu, 18 Mei 2022 17:01:48 603

Keterangan Gambar : Perayaan Waisak di Wisma Bikkhu Jawa Wijaya Gunakan Adat Jawa


Temanggung, MediaCenter - Setelah dua tahun tidak menggelar perayaan peringatan Waisak, Umat Buddha di Kecamatan Kaloran kembali bisa merayakan Waisak 2566 BE/2022 M tanpa banyak pembatasan akibat Covid-19 pada Selasa (17/5/2022) malam.

Di Wisma Bikkhu Jaya Wijaya, Desa Kalimanggis, Kecamatan Kaloran, perayaan dilakukan terbilang cukup unik, karena dipadukan dengan adat Jawa. Selain petugas memakai pakaian Jawa, perayaan Waisak di tempat tersebut juga diiringi alunan Gamelan.

“Kita memakai adat Jawa agar jangan sampai hilang ditelan zaman, selain itu, iringan gending-gending Jawa sebagai bentuk akulturasi budaya Jawa dan ajaran Buddha,” kata Ketua Panitia, Wargino.

Ia menambahkan, lagu-lagu yang dipersembahkan dalam gending-gending tersebut adalah lagu Jawa yang diubah syairnya menjadi bahasa Sanskerta.

“Peserta dari 14 vihara se-Kabupaten Temanggung, dan juga di dukung dari lingkungan dari sekitar Wisma Bikkhu Jaya Wijaya,” terangnya.
 
Selain tradisi perayaan bercorak Jawa, budaya gotong royong dan bersilaturahmipun terbangun. Dalam komunitas masyarakat Desa Kalimanggis, meski mayoritas Buddha, Wargono menyebut ada rasa saling menghormati. Saat momen Trisuci Waisak seperti ini, panitia perayaan pun terdiri dari pemeluk agama lain.

“Panitianya ada Muslim, Kristen dan Katolik, semuanya berbaur untuk kerukunan bersama,” terangnya.
 
Sementara itu, Bante Wongsin Labhiko Mahatera, dari Shangha Theravada mengaku sangat bangga atas apa yang diselenggarakan oleh panitia dengan memadukan adat Jawa dalam perayaan Waisak di Wisma Bikkhu Jaya Wijaya, karena hal ini tidak ada di tempat lain.
“Ada gamelan, ada adat Jawanya ini sangat membanggakan, sangat bagus, karena dapat membangkitkan kebudayaan Jawa,” ujarnya.
 
Di sisi lain, Bante Wongsin juga merasa kagum dengan antusias, serta kerapihan umat dalam mengikuti perayaan Waisak 2566 BE.

“Dua tahun kita tidak boleh merayakan Waisak secara bersama, karena Virus Korona, tahun ini semangatnya luar biasa, maka saya sempatkan dari Jakarta untuk datang ke Temanggung,” pungkasnya. (MC.TMG/dn;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top