Keterangan Gambar : Bupati Temanggung HM Al Khadziq hadir dan bertindak sebagai inspektur upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Satu Bumi Untuk Masa Depan, Only One Earth, di Taman Kali Progo, Jumat (10/6/2022).
Temanggung, MediaCenter - Bupati Temanggung HM Al Khadziq hadir dan bertindak sebagai inspektur upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Satu Bumi Untuk Masa Depan, Only One Earth, di Taman Kali Progo, Jumat (10/6/2022).
Hadir pula dalam kegiatan ini, Sekda Hary Agung Prabowo, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Ripto Susilo, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Lingkungan Hidup Tri Raharjo, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Hendra Sumaryana, perwakilan OPD, Dewan Persampahan, Pramuka Saka Kalpataru, penerima Sekolah Adiwiyata, penerima Maschun Sofyan Award, dan relawan jejaring lingkungan hidup.
Bupati mengungkapkan, bertepatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia, 5 Juni 2022, berbagai masalah terjadi terkait dengan degradasi kualitas lingkungan hidup.
"Di seluruh dunia masyarakat sedang resah terancam bahaya kelaparan, ratusan juta warga dunia, bukan hanya karena perang yang terjadi di Ukraina, tetapi juga perubahan iklim di belahan dunia. Perubahan iklim mengakibatkan produksi pangan dunia menurun, sehingga mengancam kelaparan di seluruh muka bumi," katanya.
Kabupaten Temanggung sangat merasakan perubahan iklim, yaitu kemunduran pranata mangsa terkait waktu tanam tembakau.
"Bulan April-Mei yang biasa masyarakat sudah mulai memupuk tembakau, ternyata baru pertengahan Mei tembakau baru bisa dipupuk. Pemkab Temanggung yang merencanakan pelaksanaan acara wiwit panen tembakau, akan dilaksanakan akhir bulan Juni, namun berdasar pemantauan, bulan Juni belum bisa dipanen tembakaunya, pranata mangsanya bergeser dari sebelumnya," ungkapnya.
Untuk itu, kita harus bertindak mikro di lingkungan masing-masing, kita pikirkan hal-hal bahaya besar di atas bumi kita, tetapi kita bertindak secara lokal di lingkungan masing-masing.
"Istilah orang lingkungan hidup, think globaly but act localy, berpikir secara global bertindak secara lokal, di Kabupaten Temanggung tindakan secara lokal sudah dibuktikan oleh pegiat lingkungan hidup dan para relawan di seluruh Kabupaten Temanggung," tegasnya.
Relawan se-Kabupaten Temanggung, pada akhir tahun lalu sudah menanam hampir 500 ribu pohon. Apabila semua hidup, maka akan menghasilkan oksigen yang menekan dan memperlambat pemanasan global, dan juga menyerap air, sehingga sumber mata air melimpah seperti dulu lagi.
"Pemkab Temanggung hanya bertindak sebagai dinamisator dan fasilitator, aktor utama gerakan ini adalah masyarakat, relawan, dan setiap orang diantara kita harus bertindak lokal untuk penyelamatan lingkungan hidup," tandasnya.
Hendra Sumaryana menyampaikan, peringatan Hari Lingkungan Hidup diikuti 350 peserta. Agendanya berupa penanaman 600 pohon, penebaran bibit ikan 2500 ekor, dan melakukan kebersihan sekitar lingkungan Progo.
"Semoga kegiatan kita diridhoi dan bermanfaat bagi bumi," pungkasnya. (MC.TMG/sty;wl;ekp)