Pastakaran Perlu Pengelolaan Secara Terstruktur

Temanggung, MediaCenter – Kerinduan pedagang Pasar Tani Pekarangan (Pastakaran) menjadi topik diskusi antara Tim Penggerak PKK, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintangpangan) dan anggota Pastakaran yang dilaksanakan di Aula Gedung PKK Kabupaten Temanggung, Rabu (7/10/2020).

Dalam diskusi tersebut, Denty Eka Widi Pratiwi selaku Ketua TP PKK Kabupaten Temanggung menginginkan agar Pastakaran dapat tetap berjalan dan harus tetap berjalan. Dalam pengamatannya, walaupun namanya bukan Pastakaran, akan tetapi seperti pasar tani yang telah dilaksanakan di beberapa tempat, masyarakat sering menyebut tani pekarangan disebut Pastakaran.

Bermula dari pelaksanaan yang ada di Dintanpangan, kemudian ditangkap oleh beberapa instansi, sehingga Pastakaran itu bisa eksis dan berjalan dibeberapa tempat, termasuk di Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Temanggung, Car Free Day (CFD) dan juga pada event-event dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Pastakaran selalu terlibat. Hal ini diharapkan Ketua TP PKK tersebut agar kegiatan Pastakaran masih dilaksanakan. 

“Pastakaran memiliki outlet yang sudah berjalan yang  tadinya di Kowangan, dan sekarang berpindah ke Maron. Mari kita bangkitkan kembali, karena disituasi pandemi ini bisa kita manfaatkan peluang-peluang dan sebenarnya kita sudah melakukan dengan sistem online,” imbuhnya.

Memang ini memerlukan beberapa faktor, salah satunya promosi. Kedepannya masyarakat, khususnya di Temanggung bisa melihat Pastakaran jika ada wujud fisiknya kegiatan itu berjalan. Sebagai contoh yang dilaksanakan di Dintanpangan dan Sekda, memang menjadi pemantik yang kuat bagi berkembangnya Pastakaran.

“Menurut saya, justru itulah yang perlu kita bangkitkan lagi, tentu  saja dengan cara informal, dan yang penting, Pastakaran juga harus memiliki struktur yang jelas”, imbuhnya. (MC TMG/Cahya;Galang;Ekape).