Iklan Layanan Masyarakat

Napak Tilas Sejarah, Seniman Catec Gelar Nglukis Bareng Citro Progo

Senin, 21 Feb 2022 15:52:44 574

Keterangan Gambar : Seniman lukis asal Kabupaten Temanggung dan sekitarnya yang tergabung dalam Cah Temanggung Creative (Catec) melukis on the spot di Taman Kali Progo.


Temanggung, MediaCenter - Sebanyak 30 seniman lukis asal Kabupaten Temanggung dan sekitarnya yang tergabung dalam Cah Temanggung Creative (Catec) melukis on the spot di Taman Kali Progo. Bukan hanya sekedar menggambar di atas kanvas saja,   kegiatan ini juga  untuk napak tilas sejarah Kali Progo pada zaman penjajahan Belanda dan mendukung upaya konservasi Sungai Progo agar tetap lestari.  

Ketua Sanggar Catec, Witarso Saptono, yang ditemui disela-sela kegiatan, Minggu (20/2/2022 ) mengatakan, pihaknya memilih Progo  sebagai tempat on the spot, karena tempat ini adalah simbol sejarah perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajah. 

Banyak ikon di tempat ini, seperti jembatan, sungai, Tugu Bambu Runcing, Makam Pahlawan Bambang Soegeng, hingga terdapat sebuah pesan yang tersirat.

“Makanya kita ambil tema Crito Progo sebagai tema,” ungkapnya. 

Ia menambahkan, ada sekitar 30 seniman lukis yang ambil bagian dalam Nglukis Bareng Crito Progo, yang berasal dari Kabupaten Temanggung dan sekitar.

Kegiatan ini, digelar sebagai wadah aplikasi dari ekspresi para seniman lukis yang sudah cukup lama mandeg akibat dampak dari datangnya pandemi Covid-19 yang lumayan panjang. Ini juga sebagai ganti dari acara pameran hasil karya lukis yang sebelumnya rutin digelar.

“Selama pandemi, ajang para seniman dalam memamerkan karya mereka otomatis berhenti. Maka dari itu, inilah waktu yang kami anggap tepat untuk kembali membangkitkan seni lukis melalui acara On The Spot di Area Taman Kali Progo,” ungkapnya.

Faisal, salah seorang seniman lukis yang juga menjadi anggota Komunitas Catec  mengaku dirinya sudah lama merindukan gelaran seperti ini.

Menurutnya, melukis dengan tajuk OTS memiliki tantangan, sekaligus sensasi tersendiri. Tak hanya berkejaran dengan batas waktu, ia juga harus cepat dalam menangkap objek riil tertentu sebelum ditumpahkan dalam selembar kanvas.

“Tak hanya sensasi OTS saja. Banyak memori yang melintas di pikiran saya saat memulai melukis tadi. Sungai Progo yang mengalir sampai Yogyakarta ini dulunya memiliki tepian yang lebar. Tetapi sekarang mulai menyempit. Saya hanya ingin tempat ini dijaga baik-baik. Nantinya, karya lukisan ini dapat menjadi dokumen seni dalam mengabadikan suasana tempat ini,” harapnya.

Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo yang juga turut hadir dalam rangka melihat hasil karya seniman asli putera daerah itu, mengaku terkesima dengan lukisan-lukisan yang dihasilkan.

Wabup berharap, ke depan semakin banyak bermunculan talenta seniman lukis muda yang akhirnya dapat membantu memajukan nama Kabupaten Temanggung melalui karya-karya mereka.

“Ini adalah momentum kebangkitan para seniman yang telah lama tertidur akibat pandemi. Untuk itu, sudah seharusnya pemerintah senantiasa mendukung semangat mereka dalam menggiatkan seni. Syukur dapat membantu meningkatkan sisi ekonomi, termasuk inspirasi bagi generasi penerus di masa mendatang,” tandasnya. (MC.TMG/dn;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top