Keterangan Gambar : Momentum Kebangkitan Nasional ke-115, Semangat untuk Bangkit
Temanggung, Media Center - Pemkab Temanggung melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-115 dengan tema "Semangat Untuk Bangkit” yang berlangsung di Halaman Kantor Bupati Temanggung, Senin (22/5/2023).
Bertindak sebagai inspektur upacara, Bupati Temanggung, HM Al Khadziq dengan diikuti oleh seluruh pegawai dan karyawan Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung.
Semangat yang sama pula, kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk terus mempertahankan bara api semangat kebangkitan nasional sembari merapatkan barisan perjuangan dengan menunjukan kerja keras, kerja cerdas, juga kerja bersama, demi kemandirian dan kemajuan bangsa yang berkelanjutan.
Hal tersebut merupakan sambutan Menteri Kominfo yang disampaikan langsung oleh Bupati dalam sambutannya.
“Selamat memaknai dan memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-115 bagi kita semua. Berjuang, Belajar, Bertumbuh, dan terus Melangkah Maju dengan Semangat untuk Bangkit,” terang Bupati.
Bupati menekankan, bahwa Hari Kebangkitan Nasional dan berdirinya Budi Utomo adalah kesadaran bagi bangsa Indonesia, terutama kaum pribumi untuk mendapatkan perlakuan yang sama, dimana pada waktu itu adanya diskriminasi terhadap bangsa pribumi.
“Kaum Eropa kelas satu, kaum-kaum yang lain kelas dua, dan kaum pribumi adalah manusia kelas tiga di tanah airnya sendiri. Oleh karena itu, dengan munculnya politik etis yang dibangun oleh Belanda pada sekitar 1890an, maka Belanda melaksanakan politik balas budi yang intinya adalah membangun irigasi, membangun pendidikan, dan juga membangun martabat bangsa,” ungkap Bupati.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan dengan munculnya politik etis tersebut menjadikan kesadaran kaum pribumi untuk mengampu pendidikan yang layak. Pahlawan Doktor Soetomo pada kala itu menghimpun beasiswa untuk pendidikan kaum pribumi yang didukung oleh mahasiswa dari STOVIA mendirikan Budi Utomo dengan tujuan meningkatkan pendidikan dan meningkatkan martabat kaum pribumi.
“Perjuangan dari Budi Utomo, kemudian disusul dengan berdirinya organisasi-organisasi kebangsaan yang lain, muncul organisasi yang bernama Syarikat Dagang Islam di Surakarta, lalu muncul Syarikat Islam tahun 1912 di Surakarta, yang mana Syarikat Dagang Islam dan Syarikat Islam merupakan momentum munculnya gerakan kesadaran seluruh warga pribumi untuk membangun persatuan dan bangkit bersama melalui gerakan ekonomi,” tandasnya.
“Setelah itu, muncul gerakan-gerakan seperti berdirinya Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan yang lain-lain. Kongres pemuda yang pertama dilaksanakan di Yogyakarta, kongres pemuda kedua dilaksanakan di Jakarta yang melahirkan sumpah pemuda dan dikumandangakan untuk pertama kali lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh WR. Supratman,” jelas Bupati.
Dengan berbagai momentum tersebut, Bupati menjelaskan bangkitnya jiwa nasionalisme dari warga masyarakat yang tinggal di bumi Nusantara hingga perjuangan kemerdekaan pada tahun 1945. Hal tersebut jelas sekali, bahwasanya perjuangan Kebangkitan Bangsa Republik Indonesia sangat panjang dan berliku dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.
“Mari kita jadikan momentum ini bagi kita semua untuk menjadikan Temanggung bangkit di seluruh wilayah Kabupaten Temanggung, baik pendidikannya harus kita kembangkan, kesehatan, ekonomi, martabat manusia, dan kecerdasan anak-anaknya. Kita jadikan momentum kebangkitan untuk seluruh Kabupaten Temanggung,” tegas Bupati. (MC.TMG/wll;adi;ekp)