Iklan Layanan Masyarakat

Meraup Rezeki dari Berjualan Nisan Jelang Lebaran

Rabu, 12 Mei 2021 21:47:20 675

Keterangan Gambar : Memanfaatkan tradisi ziarah kubur saat Lebaran, para penjual nisan mencoba mencari peruntungan untuk berhari raya.


Temanggung, MediaCenter - Menjelang Lebaran tiba, banyak bermunculan  pedagang dadakan,  seperti pedagang  baju, makanan hingga bunga ziarah, namun di Kabupaten Temanggung ada satu pedagang dadakan  yang mungkin tidak dijumpai di daerah lain, yaitu penjual nisan dadakan. 

Mencoba memanfaatkan tradisi ziarah kubur saat  Lebaran, para penjual nisan ini mencoba mencari peruntungan untuk berhari raya. 

Salah satu yang menjadi tempat favorit para penjual nisan dadakan ini adalah di sekitaran Pasar Kliwon Temanggung.  Para pedagang ini menawarkan nisan  dengan berbagai ukuran, bentuk dan harga. 

Sepasang nisan  mempunyai harga yang bervariasi dari  sepuluh ribu rupiah  hingga yang termahal  lima puluh ribu rupiah.    Harga tersebut berdasarkan ukuran serta bahan baku kayu, yaitu dari kayu sengon, mahoni, sono keling dan lain sebagainya. 

Salah seorang penjual nisan, Paidi mengaku jika sudah hampir setiap tahun selalu berjualan nisan jelang Lebaran. Salah satu alasan dirinya berjualan, karena setiap Lebaran pasti banyak warga yang berziarah kubur,   selain menabur bunga juga mengganti nisan. 

“Hampir setiap tahun saya jualan, cuma tahun lalu tidak jualan, karena pandemi,  biasanya kan kalau mau Lebaran banyak yang ziarah dan ganti nisan,“ katanya saat ditemui Rabu (12/5/2021). 

Ditambahkannya, ia mulai berjualan dari h-3 hingga h-1 Lebaran, dalam sehari bisa menjual hingga 20 pasang nisan.

“Kalau ramai bisa sampai 20 pasang nisan, tetapi sekarang memang agak sepi, mungkin karena adanya larangan mudik, sehingga banyak yang tidak pulang kerumah,” imbuhnya. 

Sementara itu, salah satu warga, Kukuh  mengaku membeli  nisan untuk ziarah kubur orang tuanya. Setiap tahun dirinya hampir pasti mengganti nisan orang tuanya. 

“Nisan orang tua saya kan tidak permanen, jadi harus diganti karena lampuk, ini saja sudah dua tahun tidak diganti, karena kemarin tidak ada yang jualan nisan, akibat pandemi,” pungkasnya. (MC/Bima;Ekape)

Pencarian:

Komentar:

Top