Iklan Layanan Masyarakat

Kisah Mbah Nah dan Mbah Sukariyem Selamat dari Puting Beliung di Parakan

Jumat, 03 Des 2021 17:11:19 615

Keterangan Gambar : Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengunjungi rumahn Mbah Nah (78) yang sebagian atapnya hilang dan hancur oleh sapuan angin puting beliung. Angin besar itu melanda Parakan, Kamis (2/12/2021) petang. 


Temanggung, MediaCenter - Mbah Nah (78), tampak sedang termenung duduk di sudut kursi kayu rumahnya di perkampungan padat penduduk Kentengsari, Parakan Wetan, tatkala Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengunjungi rumahnya yang sebagian atapnya hilang dan hancur oleh sapuan angin puting beliung. Angin besar itu melanda Parakan, Kamis (2/12/2021) petang. 

Wanita sepuh yang seluruh rambutnya sudah memutih itu, seakan tidak percaya atas apa yang terjadi. Namun dia mengaku bersyukur bisa selamat dari bencana alam ini. Meski rumah sederhananya di tepian Sungai Galeh itu porak-poranda di bagian atap belakangnya. 

Tak terbanyangkan, jika dirinya yang terbiasa beraktivitas, di dapur rumahnya itu berada di tempat tersebut saat angin besar menghempaskan atap rumah dan sebagian perabotan. Bisa jadi Mbah Nah tertimpa blandar kayu atau seng. Namun Allah berkehendak lain, saat kejadian, Mbah Nah sedang berada di Mushola dekat rumahnya untuk menjalankan Shalat Ashar. Maka selamatlah Mbah Nah dari bahaya tersebut.

"Saat terjadi angin ribut itu, saya sedang di mushola dengan keponakan saya. Alhamdulillah kami selamat. Saya lihat seng-seng beterbangan di udara dan ada yang jatuh di depan mushola. Kami tetap berada di dalam mushola sampai angin reda dan baru tahu rumah rusak setelah pulang," katanya ditemui di rumahnya Kamis (2/12/2021) malam.

Mbah Nah pun mengaku lega orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Temanggung langsung tanggap melihat kondisi di lapangan, sehingga tahu realitas kerusakannya. Selain itu, kehadiran Bupati secara moral membuat hatinya, sebagai rakyat merasa diperhatikan oleh pemerintah. 

Begitu juga dialami Mbah Sukariyem (90), warga Panjangsari ini biasanya jika sore menjelang, duduk-duduk di ruang dalam rumahnya bersama anak dan cucunya. Tapi sore itu, nenek sepuh yang jalannya sudah tertatih-tatih ini sedang berada di luar rumah, tepatnya berada di teras, sehingga selamat dari rubuhan tembok rumahnya. 

"Untungnya saya sedang di luar. Biasanya ya di situ wedangan, kalau di situ bisa tertimpa bagian batu-bata dari tembok yang rubuh. Padahal kaki saya ini sudah sulit buat berjalan apalagi lari tentu tidak bisa," katanya sembari mengucap syukur kepada Alloh telah selamat dari maut. 

Bencana angin puting beliung yang melanda Parakan ini diperkirakan merusakan belasan rumah di Desa Wanutengah dan Parakan Wetan. Selain rumah warga juga ada masjid dan gereja yang rusak. 

Bupati Temanggung HM Al Khadziq usai kejadian pada malam harinya langsung sigap melakukan peninjauan lokasi guna mengetahui kerusakan dan apa yang dibutuhkan warga dalam waktu cepat. Bupati pun telah memberikan bantuan logistik dan meminta BPBD serta Camat Parakan untuk bergerak cepat melakukan pendataan hingga perbaikan. 

"Nanti biar teman-teman dari BPBD membantu kalau ada kurang-kurangnya seng, kayu. Pasti tetangga juga membantu bekerja bhakti," katanya kepada sejumlah warga Panjangsari yang ditemuinya.(MC.TMG/ar;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top