Iklan Layanan Masyarakat

Jumlah Kejadian Kebakaran di Temanggung Turun Selama Pandemi

Selasa, 04 Jan 2022 16:14:24 976

Keterangan Gambar : Jumlah kejadian kebakaran di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan signifikan dari jumlah 77 kejadian pada 2019, menjadi 55 kejadian pada 2020 dan 44 kejadian pada 2021.


Temanggung, Media Center - Jumlah kejadian kebakaran di Kabupaten Temanggung mengalami penurunan signifikan dari jumlah 77 kejadian pada 2019, menjadi 55 kejadian pada 2020 dan 44 kejadian pada 2021.

"Pada 2021 mayoritas kebakaran disebabkan konsleting listrik dengan total 15 kejadian, disusul kelalaian penggunaan gas dengan 12 kejadian, sedangkan 17 lainnya disebabkan faktor lain," kata Kepala Satpol PP dan Damkar Temanggung Eddy Cahyadi, Selasa (4/1/2022) di Temanggung.

Eddy menyebutkan, total kerugian kebakaran tahun lalu mencapai 10 miliar dengan korban terdampak sebanyak 7.751 jiwa dan korban luka 11 jiwa. Namun demikian, aset yang berhasil terselamatkan dengan pencegahan kebakaran senilai Rp 56 miliar. 

Sementara kejadian kebakaran paling parah terjadi di Desa Bonjor, Kecamatan Tretep pada akhir Mei lalu yang telah menghanguskan 7 rumah, 1 mushola dan 14 kambing milik warga.

"Penurunan kejadian kebakaran ini sedikit banyak dipengaruhi oleh tingginya kesadaran masyarakat tentang kebakaran itu sendiri, hal ini didukung dengan gencarnya bimbingan peningkatan kapasitas dan sosialisasi yang terus digencarkan Damkar Temanggung guna mendorong masyarakat sadar akan kebakaran," imbuhnya.

Selain itu, kata Eddy, juga adanya efek dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan adanya pembatasan-pembatasan kegiatan masyarakat, sehingga segala potensi yang menimbulkan kebakaran bisa dideteksi lebih awal. 

"Selama PPKM itu orang banyak di rumah, yang biasanya lupa mematikan kompor jadi ingat, karena di rumah terus, selain itu orang yang hendak naik gunung dibatasi, aktifitas masyarakat yang mau masuk hutan juga demikian. Terbukti di 2021 lalu tidak ada kasus kebakaran hutan di Temanggung," terangnya.

Eddy menekankan, bahwa 90 % penyebab kebakaran disebabkan oleh kelalaian manusia itu sendiri. Sehingga sangat memungkinkan musibah kebakaran itu untuk dicegah dan diantisipasi. 

"Kebakaran itu bukan bencana, tetapi bisa kita cegah,” tegasnya. 

Pihaknya terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kebakaran dan mendorong setiap RT di desa-desa untuk memiliki alat-alat pemadam kebakaran sendiri. 

"Sehingga kalau ada kebakaran di desanya masing-masing, sembari menunggu kedatangan kami, masyarakat sudah tahu ilmunya dan punya peralatan untuk memadamkan api sendiri," tandasnya. (MC.TMG/fr;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top