[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Merusak Genetika Tubuh dan Menyebabkan Kematian 2 Tahun Kemudian
MediaCenter

[HOAKS] Vaksinasi Covid-19 Merusak Genetika Tubuh dan Menyebabkan Kematian 2 Tahun Kemudian

Kamis, 22 Jul 2021 16:27:13 2406

Keterangan Gambar : Beredar sebuah pesan berantai pada platform WhatsApp yang menyebutkan bahwa setiap orang yang telah di vaksinasi Covid-19 akan meninggal dunia 2 Tahun kemudian.


Penjelasan:

Beredar sebuah pesan berantai pada platform WhatsApp yang menyebutkan bahwa setiap orang yang telah di vaksinasi Covid-19 akan meninggal dunia 2 Tahun kemudian. Selanjutnya, orang yang telah divaksin akan mengalami kerusakan genetik dan tidak bisa diselamatkan. Disebutkan pula bahwa Mahkamah Agung Amerika Serikat telah membatalkan vaksinasi Covid-19 secara massal disebabkan alasan tersebut.

Faktanya, informasi pada pesan berantai tersebut bukan merupakan informasi resmi yang disampaikan pihak berwenang, seperti WHO. Klaim yang menyebutkan vaksin Covid-19 dapat merusak genetika adalah tidak benar, hal ini telah diklarifikasi oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melalui situs resminya covid19.go.id yang mengatakan bahwa modifikasi genetik hanya bisa terjadi jika memasukkan DNA asing ke dalam inti sel manusia, sedangkan vaksin Covid-19 sama sekali tidak melakukan itu. Dilansir dari Cek Fakta medcom.id, terkait klaim yang menyebutkan Amerika Serikat membatalkan vaksinasi Covid-19 secara massal akibat vaksin di anggap tidak aman adalah hoaks. Pemerintah Amerika Serikat tidak mewajibkan vaksinasi universal dan Mahkamah Agung juga belum mempertimbangkan masalah ini.

KATEGORI: HOAKS

Link Counter:

-https://medcom.id/amp/dN64MY0k-cek-fakta-mahkamah-agung-amerika-serikat-membatalkan-vaksinasi-universal-ini-faktanya

-https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-vaksin-covid-19-berbasis-mrna-dapat-mengubah-dna-manusia

-https://www.indiatoday.in/fact-check/story/fact-check-nobel-laureate-luc-montagnier-didn-t-say-covid-vaccine-recipients-will-die-in-two-years-1807023-2021-05-26

-https://www.reuters.com/article/factcheck-health-coronavirus-idUSL2N2ND0WS

Pencarian:

Komentar:

Top