Iklan Layanan Masyarakat

Haul ke-13 Syech Abdullah Faqih, Geliatkan Perekonomian Desa Sukomarto

Selasa, 02 Agu 2022 17:50:22 1003

Keterangan Gambar : Masyarakat Karangtejo bersama Jama'ah Dzikrus Sholihin mengadakan Haul ke-13 Syech Abdullah Faqih bertempat di area makam Syech Abdullah Faqih, Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Senin (1/8/2022) malam.


Temanggung, MediaCenter - Masyarakat Karangtejo bersama Jama'ah Dzikrus Sholihin mengadakan Haul ke-13 Syech Abdullah Faqih bertempat di area makam Syech Abdullah Faqih, Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Senin (1/8/2022) malam.

Hadir dalam acara ini anggota DPRD Temanggung Mahbub, Forkompincam Jumo, Kepala Desa beserta jajarannya, dan masyarakat sekitar.

Tuan rumah acara ini, KH. Subkhan Soleh pengasuh Pondok Pesantren Dzikrus Sholihin menyampaikan, bahwa haul Syech Abdullah Faqih ini sudah ke-13 kalinya, dilaksanakan setiap hari Selasa Kliwon di bulan Muharram.

"Tiga belas tahun yang lalu, makam ini ditemukan oleh Gus Amin, putra simbah KH. Abdul Hamid Kajoran Magelang, lewat ikhtiar batin, bahwa makam di atas bukit ini adalah Syech Abdullah Faqih, yang akrab disapa oleh masyarakat Karangtejo dan Sukomarto adalah Mbah Fekih," katanya.

Diceritakannya, Syech Abdullah Faqih ini, menurut beberapa Habib yang mengikuti haul, sebenarnya namanya Abdullah Bafaqih, sedangkan makam adiknya berada di sebelah selatan, tepatnya di belakang SD Negeri Sukomarto, yaitu Abdurahman Bafaqih, dahulunya penyebar agama Islam di daerah Jumo dan Ngadirejo.

"Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Taj Yassin pernah rawuh mengikuti haul Syech Abdullah Faqih ini. Haul yang ke-13 tahun 2022 ini hadir dan memimpin sholawat dan membaca maulid Habib Arifin Ba'abud, Habib Abu Bakar bin Salim Al Athos (Semarang), Habib Ali Athos (Tegal), Habib Muhammad bin Agil, dan beberapa ulama diantaranya KH. Shodiq Mubasyir, KH. Utsman Luthfi," imbuhnya.

Tradisi haul Syech Abdullah Faqih menggerakan perekonomian di Desa Sukomarto, dan setiap malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon banyak diziarahi jama'ah dari Batang, Kendal, Pekalongan, Tegal, Magelang, Semarang, dan terutama masyarakat Temanggung.

"Semoga ini bisa dikelola lebih baik, dan menjadi salah satu destinasi wisata religi di Kabupaten Temanggung, khususnya di sekitar wilayah Kecamatan Jumo dan Ngadirejo, yang patut dikembangkan dan dilestarikan keberadaannya," tandasnya. (MC.TMG/sty;ekp;ysf)

Pencarian:

Komentar:

Top