Iklan Layanan Masyarakat

Harganas 2022, Ayo Cegah Stunting, Agar Keluarga Bebas Stunting

Rabu, 29 Jun 2022 16:09:30 439

Keterangan Gambar : Pemerintah Kabupaten Temanggung melauncing Aplikasi si PesanPerak (Aplikasi Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak) yang dilaksanakan di Balai Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan, Temanggung, Rabu (29/06/2022).


Temanggung, Media Center – Dalam rangka Hari Keluarga Nasional 2022 dengan tema “Ayo Cegah Stunting, Agar Keluarga Bebas Stunting,” Pemerintah Kabupaten Temanggung melauncing Aplikasi si PesanPerak (Aplikasi Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak) yang dilaksanakan di Balai Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan, Temanggung, Rabu (29/06/2022).

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Ketua TP-PKK Jawa Tengah Atiqoh Ganjar, Wakil Bupati Temanggung, Heri Ibnu Wibowo, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwioyo, Perwakilan OPD Jawa Tengah, Forkopimda Kabupaten Temanggung, TP-PKK Kabupaten Temanggung, para Juara Lomba Hari Keluarga Nasional ke-29 tingkat Jawa Tengah dan tamu undangan yang hadir.

Wabup menyampaikan, terima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah atas kegiatan ini yang dipusatkan di Desa Watukumpul, Kecamatan Parakan. Semoga semuanya mendapatkan keberkahan bagi masyarakat di Kabupaten Temanggung.

“Capaian program kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga di Kabupaten Temanggung secara kualitas dan kuantitas cukup menggembirakan, meskipun masih ada yang perlu upaya lebih keras lagi, antara lain laju pertumbuhan penduduk tahun 2022 dan 2021 sebesar 0.98%, persentase pasangan usia subur yang istrinya di bawah 20 tahun, turun dari 2,16 % di tahun 2020 menjadi 1,02 % di tahun 2021,” jelas Wabup.

Sedangkan untuk angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun turun dari 21,32 tahun 2020, menjadi 9,8 di tahun 2021. Presentase peserta yang melakukan KB aktif, naik dari 74,70 % di tahun 2020 menjadi 75,29 % di tahun 2021. Pasangan usia subur yang ingin anak di tunda atau tidak ingin anak lagi, tetapi tidak ber-KB di tahun 2020 sebanyak 13,76 % turun menjadi 12,99 % di tahun 2021. Hal ini masih jauh dari target RPJMD sebesar 9,51 di tahun 2022, sehingga perlu upaya lebih keras.

“Secara kualitas, penggunaan alat kontrasepsi sudah banyak yang menyukai metode jangka panjang untuk mengatur jarak kehamilan. Oleh karena itu, harapan kami dengan kehadiran Bapak Gubernur di Temanggung, akan menguatkan semangat seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat Temanggung dalam bersinergi meningkatkan kualitas keluarga, terutama dalam penurunan percepatan angka stunting di Jawa Tengah, terlebih di Kabupaten Temanggung,” imbuhnya.

Ditambahkan oleh Gubernur, gerakan untuk mencegah stunting itu sangat serius, kalau 2045 Indonesia mau maju, maka yang disiapkan adalah generasi-generasi ini dan itu di mulai sejak sebelum menikah, diperiksa, baik laki laki maupun perempuan, dipastikan sehat semuanya dan setelah menikah pasangan ini betul-betul sudah siap, baik mental maupun fisik, maka terima kasih kepada BKKBN sudah membuat  gerakan ini.

“Kita berupaya bersama-sama penurunan angka stunting di Jawa Tengah tahun 2021 sampai 20.9 %. Ini pasti kerja keras bapak, ibu semuanya. Ini kerja hebat Bupati, Walikota, dari tenaga kesehatan, bidan, TNI, POLRI yang blusukan ke desa-desa. Maka dari itu, gerakan ini tidak bisa main-main, kita berharap dari forum anak-anak mengajak kawan-kawan untuk menggapai masa depan dengan belajar. Siapkan masa depan dengan baik dengan harapan tidak melakukan pernikahan dini, selanjutnya melalui kegiatan ini saya launcing Aplikasi si PesanPerak (Aplikasi Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak) dan Turing Sejati (Turun Atasi Stunting Sehat dan Bergizi). Semoga dapat menjadi penyemangat Bapak, Ibu dan mempermudah pengaduan dan pelaksanaan di lapangan,” tandas Gubernur. (MC.TMG/Tfa;Pde;Ekp).

Pencarian:

Komentar:

Top