Iklan Layanan Masyarakat

Harga Kedelai di Temanggung Merangkak Naik, Pedagang Berharap Stabil

Jumat, 25 Feb 2022 18:27:35 856

Keterangan Gambar : Seorang penjual kedelai di kompleks perniagaan Rolikuran Temanggung,  menunjukkan biji kedelai impor yang dijualnya.


Temanggung, MediaCenter - Harga kedelai di Indonesia sejak beberapa pekan terakhir mengalami fluktuasi. Hal ini membuat para pedagang eceran kedelai menjadi bimbang, karena keadaan ini membuat penjualan juga tidak stabil dan berimbas pada daya beli masyarakat. 

Purwadi (60), salah satu penjual kedelai di kompleks perniagaan Rolikuran Kota Temanggung, mengatakan, kenaikan terakhir bahan baku utama pembuat produk tahu tempe ini terjadi sebulan lalu. Keadaan yang serba tidak pasti, membuat usahanya juga sulit menentukan keuntungan. 

"Sebelumnya, harga kedelai impor dari Amerika ini hanya Rp10.000 per kilogram, tetapi sekarang sudah naik menjadi Rp11.000 per kilogram. Kenaikan sendiri sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Jelas menurunkan omset penjualan, dan kondisi ini membuat kami tidak nyaman," ujarnya saat ditemui Jumat (25/2/2022) di tempat usahanya. 

Ditanya mengenai stok barang dan distribusi, Purwadi mengaku, jika selama ini pasokan dari distributor memang aman, tidak ada pengurangan kuota. Setiap pekan ia mendapat pasokan sebesar 9 ton kedelai. 

"Saya jualannya ya menyesuaikan harga kulak, kalau naik ya ikutan naik. Tapi sebenarnya naiknya harga tidak menguntungkan juga buat kita, karena daya beli masyarakat jadi turun. Paling pas, paling enak itu ya harga yang stabil. Pedagang berharap ke depan ada kestabilan harga," harapnya. 

Persoalan kedelai dianggap telah menjadi masalah klasik, padahal sebenarnya potensi kedelai dalam negeri ada. Akan tetapi, selama ini pasar kedelai tanah air tergantung dari impor, padahal sesungguhnya kedelai lokal memiliki cita rasa lebih enak dan lebih gurih dibanding kedelai impor. (MC.TMG/ar;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top