Iklan Layanan Masyarakat

Gelaran Pilkades Masa Pandemi Disimulasikan

Rabu, 02 Mar 2022 15:45:12 691

Keterangan Gambar : Panitia Pilkades serentak menggelar Bimtek dan Simulasi pemilihan di Pendopo Jenar, Rabu (2/3/2022).


Temanggung, MediaCenter - Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Kabupaten Temanggung menggelar simulasi pelaksanaan pemilihan dengan praktek langsung di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang dilaksanakan di Pendopo Pengayoman, Komplek Rumah Dinas Bupati Temanggung, Rabu (2/3/2022). 

Hal itu dilakukan dengan tata cara baru, mengingat saat ini masih masa pandemi, sehingga ada ketentuan khusus untuk menghindari penularan Covid-19.

Sekretaris Daerah, Hary Agung Prabowo mengatakan, Pilkades serentak saat ini berbeda dengan sebelumnya, karena saat ini masih masa pandemi Covid-19, terutama di tahap pemungutan hingga penghitungan dan semua harus memperhatikan protokol kesehatan. Ada sebanyak 37 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Temanggung akan menggelar hajat demokrasi pemilihan kepala desa pada tanggal 30 Juni 2022. 

"Hari ini, panitia melaksanakan Bimtek dan simulasi Pilkades di Kabupaten Temanggung, dan ini penting, karena prosesnya berbeda, karena masih masa pandemi polanya seperti apa harus kita lakukan simulasi agar nanti bisa dilaksanakan dengan baik. Protokol kesehatan harus kita atur betul. Satu hal saya garis bawahi, Pilkades serentak harus tertib, lancar dan sukses. Ini yang harus dipedomani kita semua, yakni sukses tanpa ekses," kata Sekda.

Adapun dalam simulasi tersebut dilakukan seperti saat pemilihan, mulai dari pemilih datang kemudian oleh panitia di cek suhu tubuhnya, semua panitia menggunakan masker dan kaus tangan. Kemudian tinta yang dahulu di celup di jari kini cukup diteteskan atau disebut tintes (tinta tetes). 

Kepala Dinpermades, Gema Artisti Wahyudi menuturkan, tujuan simulasi adalah untuk memberikan penjelasan kepada para pelaksana di desa, yaitu panitia Pilkades tentang tata cara pemungutan suara di masa pandemi Covid-19. Jika pada pelaksanaan Pilkades sebelumnya yang belum ada Covid tidak ada bilik khusus, namun sekarang diatur sedemikian rupa.

"Sekarang yang sedang isolasi didatangi di tempat isolasinya, kemudian dengan prokes ketat bersama Satgas, kemudian yang suhunya di atas 37 disendirikan karena rawan. Kemudian supaya di TPS tidak terjadi antrean pemilih, maka dibedakan per TPS tidak boleh lebih dari 500 pemilih, supaya pelayanan di meja tidak antri," katanya.

Kemudian ada hal yang ditekankan pada petugas pemungutan suara, yakni ketegasan. Artinya setelah memilih harus langsung keluar tidak menunggu supaya tidak ada kerumunan. 

"Karena kita melakukan pencegahan terhadap penyebaran Virus Korona, seperti itu tujuannya. Jadi itu perbedaannya," tandasnya. (MC.TMG/ar;sv;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top