Iklan Layanan Masyarakat

Gali Permasalahan Pertembakauan, Gugus Tugas Lakukan Monitoring Langsung Ke Petani

Rabu, 02 Sep 2020 16:11:06 772

Keterangan Gambar :


Temanggung, MediaCenter - Tim dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpangan) Kabupaten Temanggung bersama Gugus Tugas Pertembakauan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah  melaksanakan monitoring pertembakauan Tahun 2020, Selasa (01/09/2020). Kegiatan monitoring dilaksanakan di 3 desa yang berada di Kecamatan Tretep,  yaitu Desa Bonjor, Desa Tempel Sari dan Desa Campurejo.

Sumarno, selaku Penyuluh Pertanian Madya dari Dintanpangan Temanggung mengungkapkan, kegiatan monitoring dilaksanakan untuk memotret kegiatan pertembakauan yang ada di lapangan serta untuk menggali permasalahan pertembakauan yang ada, baik di tingkat petani, pengrajin maupun tata niaga ditingkat petani. 

“Selain itu kegiatan ini dimaksudkan untuk menggali data yang ada, seperti jumlah petani, jumlah pengrajin dan jumlah pedagang yang ada,” imbuhnya.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil monitoring yang dilaksanakan, petani tembakau yang ada di Kecamatan Tretep atau disekitaran Gunung Prau sudah mulai merajang tembakau pada pertengahan Bulan Juli silam. 

“Untuk Gunung Prau memang cenderung lebih awal untuk kegitan panen dibanding dengan Gunung Sindoro dan Sumbing,” jelasnya.

Sumarno juga mengungkapkan, sampai dengan saat ini tanaman tembakau yang ada di Kecamatan Tretep sudah di panen sekitar 70% dari luasan seluruhnya.

“Tanaman Tembakau yang ada di Kecamatan Tretep sudah di panen sekitar 70% dari luasan seluruhnya yaitu 1.265 Ha,” jelasnya

Ia menambahkan, berdasarkan hasil monitoring yang dilaksanakan ada beberapa varietas tembakau yang ditanam petani tembakau di Kecamatan Tretep.

“Varietas tembakau yang di tanam adalah Kemloko 2 , Kemloko 4, Kemloko 5, Gober Boyolali, Gober Kenongo Mantili dan lain-lain,” tambahnya. 

“Untuk rendemennya bervariasi, antara 8:1, 7:1 , 6:1 dan yang terbaik adalah 5:1. Hal ini tergantung pada kesuburan lahan , varietas yang ditanan , pemeliharaan serta faktor cuaca,” jelasnya. 

Ia menambahkan, untuk tahun 2020 ini kondisi kondisi tanaman tembakau lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, produksi dan provitasnya untuk tembakau tahun ini juga sangat baik.

“Untuk impor tembakau dari luar daerah jumlahnya sedikit, bahkan mayoritas petani tidak melakukan impor tembakau, harga tembakau di daerah tretep tertinggi 60 Ribu Rupiah, per Kilonya, rata-rata berkisar antara 40 sampai 55 Ribu Rupiah Perkilo.” pungkasnya.(MC TMG/Safi;Ekape)

Pencarian:

Komentar:

Top