Iklan Layanan Masyarakat

Dinkes Temanggung Gencar Sosialisasikan Pemanfaatan Toga

Kamis, 27 Mei 2021 18:20:30 1163

Keterangan Gambar : Enam Puskesmas di Kabupaten Temanggung telah membuka pelayanan klinik herbal untuk pelayanan pada masyarakat


Temanggung, MediaCenter - Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung mengintensifkan sosialisasi pengobatan alternatif pada masyarakat. Pengobatan ini dengan penggunaan tanaman herbal yang banyak terdapat di lingkungan tempat tinggal, sehingga pengobatan cepat, mudah dan murah.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr Taryumi mengatakan sosialisasi pengobatan alternatif sekaligus untuk penciptaan kemandirian warga dalam pengobatan agar tidak bergantung pengobatan konvensional dilayanan kesehatan yang mengandalkan obat kimia.

"Apalagi dimasa pandemi Covid-19, yang harus mengurangi kontak dengan banyak orang. Jika sakit bisa diobati sendiri dengan tanaman herbal di sekeliling rumah, maka tidak perlu ke Puskesmas, rumah sakit atau klinik, yang disitu berkumpul banyak orang," kata dr Taryumi, pada launching pengobatan klinik pengobatan tradisional di Puskesmas Pare, Kamis (27/5/2021).

Taryumi mengatakan di Temanggung telah ada 6 puskesmas yang melayani pengobatan tradisional, yakni Puskesmas Pare, Bulu, Ngadirejo, Pringsurat, Temanggung, dan Parakan. Di Puskesmas tersebut, pengobatan pasien direncanakan akan dipadu antara konvensional dengan pengobatan tradisional.

"Klinik juga menerima konseling, seperti pembuatan ramuan sederhana untuk sakit tertentu. Tanaman obat di lingkungan sangat banyak yang bisa dimanfaatkan," katanya.

Masyarakat dapat menanam tanaman obat di pekarangan, yang kedepan bisa diproduksi dan dijual. Ini justru akan memperoleh pendapatan, sehingga tidak hanya sehat jiwa raga, tetapi juga sehat kantongnya.
"Penjualan ramuan tradisional bisa untuk tambahan penghasilan keluarga," imbuhnya.

Staf ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan, SDM, Pendidikan dan Kebudayaan, Tri Raharjo mengatakan sebenarnya pengobatan tradisional sudah ada dimasyarakat, hanya saja tidak terkoordinir, sehingga Puskesmas sebenarnya hanya memfasilitasi saja.

"Adanya klinik agar ada jujugan yang mudah bagi masyarakat untuk konseling pengobatan tradisional," ungkapnya.

Ditambahkan olehnya, sosialisasi pengobatan tradisional yang benar digalakkan pemerintah, sebab tanaman ini sangat mudah didapat di lingkungan, hanya saja masyarakat tidak banyak yang tahu manfaat dan kegunaanya.

"Dimasa pandemi Covid-19 ini masyarakat bisa sehat dengan pengobatan sendiri, namun butuh informasi dan edukasi yang benar," tambah Tri.

Seorang pasien, Fatimah mengatakan sangat bersyukur di Puskesmas Pare kini ada klinik pengobatan tradisional dan bisa konsultasi kesehatan tentang pengobatan.
"Saya konsultasi pengobatan dan pemijatan, ini sangat membantu. Pengobatan mudah dan teknik pemijatan sederhana sangat membantu sekali," katanya. (TMG.MC/Ai;Ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top