Iklan Layanan Masyarakat

Diharapkan Muncul Eksportir Kopi dari Temanggung

Rabu, 23 Mar 2022 17:11:25 1108

Keterangan Gambar : Setelah  dilaksanakan pelatihan "Optimalisasi Peran UMKM dalam Meningkatkan Ekspor Non Migas Jawa Tengah" bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM)  di Temanggung yang dilaksanakan (10-23/3/2022) di Aula Progo Bappeda Temanggung, Rabu (23/3/2022), secara resmi ditutup oleh Plt. Kepala Bappeda Temanggung, Ripto Susilo.


Temanggung, MediaCenter - Setelah  dilaksanakan pelatihan "Optimalisasi Peran UMKM dalam Meningkatkan Ekspor Non Migas Jawa Tengah" bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM)  di Temanggung yang dilaksanakan (10-23/3/2022) di Aula Progo Bappeda Temanggung, Rabu (23/3/2022), secara resmi ditutup oleh Plt. Kepala Bappeda Temanggung, Ripto Susilo.

Turut hadir dalam penutupan, pejabat dari BNI Kantor Wilayah 05 Jawa Tengah, pejabat FTA Center Jawa Tengah dan para peserta pelatihan.

Dalam sambutan penutupan, Plt. Kepala Bappeda mewakili Pemkab Temanggung menyampaikan, terima kasih kepada BNI dan FTA Center yang telah memberikan ilmunya tentang ekspor kopi kepada 40 UMKM kopi selama 6 hari. 

Ripto berharap, dengan materi yang telah diberikan para instruktur selama 36 jam, baik itu praktek lapangan, pembuatan video, bahkan ada praktek komunikasi dengan mitra di luar negeri untuk di coba, jangan berkata tidak bisa kalau belum pernah mencoba.

“Bapak, ibu harus punya harapan yang lebih besar menjadi eksportir yang lebih besar, kawan yang lain sudah menjadi eksportir melalui tangan orang lain, berkeyakinanlah boleh saya berangkat belakangan tapi harus sampai lebih dulu,“ ungkapnya.

Bagaimana mengelola kopi menjadi lebih tinggi nilainya dan akhirnya menjadikan kopi Temanggung menjadi yang terbaik untuk membuat identitas Temanggung menjadi lebih baik.

Selanjutnya, diserahkan sertifikat pelatihan secara simbolis kepada peserta oleh Plt. Kepala Bappeda didampingi pejabat dari BNI dan FTA Center.

Dalam closing statement, Yuniartiningsih dari BNI Kantor Wilayah 05 Jawa Tengah menyimpulkan dari rangkaian acara yang dilakukan dari pagi bahwa kita jangan pernah berhenti untuk belajar, tidak berhenti mencari informasi untuk meningkatkan kualitas kopi Temanggung menjadi lebih baik di Indonesia bahkan di dunia. 

Sementara itu Teguh dari FTA Center berharap, setelah dilakukan pelatihan, harapannya akan muncul satu atau dua eksportir dari peserta. Materi yang sudah didapatkan untuk dapat di buka kembali, dipelajari dan dari FTA siap untuk membantu apabila ada kendala-kendala yang dihadapi.

Pada hari terakhir, sebelum acara penutupan masih dilaksanakan webinar dengan BNI dan pemilik kopi shop yang berada di Tokyo, Jepang yang dipandu oleh BNI Kantor Wilayah 05 Jawa Tengah.

BNI yang berada di Jepang siap mendukung UMKM untuk melakukan ekspor ke Jepang, dalam hal ini Kopi Temanggung. 

Disampaikan, bahwa komoditas kopi masih potensial masuk ke Jepang, karena sedang menjadi trend. Selain itu, peluang kopi masuk ke Jepang masih ada 56 persen, karena baru 44 persen kopi masuk ke Jepang.

Sebelum melakukan deal bisnis dengan pebisnis Jepang disarankan untuk menggandeng mitra dari Jepang.

"Sebelum deal importir Jepang akan mencari informasi sedetil-detilnya terkait dari barangnya," tambah Mita dari BNI Osaka jepang.

Sedangkan strategi merebut pasar ekspor Jepang harus memenuhi syarat terkait dengan kualitas, kuantitas dan kontinuitas dan juga syarat cukup terkait dengan ketertelusuran serta standar atau sertifikat-sertifikat terkait dengan barang yang mau di ekspor.

Ditambahkan, BNI di Jepang siap membukakan akses pasar bagi UMKM Indonesia, memberikan advisory dan pelatihan kepada UMKM Indonesia dan melakukan business matching dengan importir di Jepang.(MC.TMG/Pd;Ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top