Iklan Layanan Masyarakat

Cegah Penyebaran Covid-19, Siswa SMKN Bansari Kreasikan Alat Cuci Tangan Otomatis

Selasa, 03 Nov 2020 07:40:00 1082

Keterangan Gambar : Guru SMK Negeri Bansari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menunjukkan alat cuci tangan otomatis karya siswa, yang merupakan salah satu alat untuk mencegah penyebaran Covid-19, Senin (2/11/2020).


Temanggung, MediaCenter - Pelajar dari SMK Negeri Bansari, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, membuat inovasi baru dalam rangka turut mencegah penularan Covid-19. Siswa-siswi kreatif ini membuat alat cuci tangan otomatis menggunakan sensor yang kemudian dipasang pada kran. 

Dengan alat ini, siapa saja yang akan mencuci tangan tidak perlu menyentuh atau memutar tuas kran, tetapi cukup meletakkan tangan di bawahnya, maka air secara otomatis akan keluar. 

Doni Alfian (17) siswa Jurusan Teknik Audio Video SMK Negeri Bansari, mengatakan, alat ini dinamai Washing Hand Automatic (WHO), berbasis sensor ultrasonik dan pemrograman, sehingga lebih efektif saat digunakan untuk meminimalisir kontak fisik. 

"Dengan alat ini, untuk cuci tangan supaya kita tidak perlu memutar kran, tinggal tangan didekatkan dengan kran, maka air akan mengalir. Kalau mau menyudahi tinggal angkat tangan, jadi mengurangi menyentuh barang untuk menghindari Covid-19," ujarnya Senin (2/11/2020). 

Cara kerja alat ini adalah sensor akan secara otomatis membaca jarak tangan, kemudian diteruskan sinyal ke relay. Setelah relay aktif baru mengirim sinyal ke selonoid, yang kemudian membuka kran, sehingga air mengalir. 

Siswi lainnya, Sherly Ananda Putri (17), menyebut alat WHO-3 ini dibuat dalam waktu 3 bulan terakhir. Ide pembuatan alat sejak munculnya wabah Covid-19, dengan adanya imbauan wajib melaksanakan protokol kesehatan, salah satunya mencuci tangan. Maka para siswa bersama guru melakukan diskusi, sehingga tercetus ide membuat kran yang bisa tempatkan di mana saja, namun penggunannya tidak perlu menyentuh kran supaya lebih aman.

Dilva (17) salah satu anggota tim menuturkan, alat ini sudah dicoba dalam waktu 1 bulan terakhir, baik di dalam maupun di luar ruangan dan tidak ada masalah.

Meski proses pembuatannya perlu trial and error, namun cukup memuaskan, karena kini telah berfungsi dengan baik, meski harus terus disempurnakan. 

"Proses pembuatannya kita juga cari referensi dari banyak buku, lalu cari diinternet dan tentunya dibawah bimbingan para guru, yaitu Pak Adin, Pak Hari. Bahan untuk membuatnya juga tidak sulit, kita cari di wilayah Temanggung saja, artinya tidak sampai yang harus impor alat," katanya. 

Kepala SMK Negeri 1 Bansari Suharna mengatakan, implementasi teknologi ini bertujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah. Inovasi ini merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan sebagai penerapan adaptasi kebiasaan baru dimasyarakat, setelah muncul pandemi global ini. 

"Ini kreasi siswa untuk melakukan inovasi yang dibimbing para guru. Sementara masih diproduksi untuk lingkungan sekolah, tetapi siap juga untuk diproduksi massal," katanya.(MC.TMG/Yoni;Ekape)

Pencarian:

Komentar:

Top