Iklan Layanan Masyarakat

Bisnis Sewa Becak dan Motor Mainan Terkena Dampak Covid-19

Selasa, 14 Apr 2020 08:54:48 1771

Keterangan Gambar :


Temanggung-Mediacenter. Salah satu yang terdampak Pandemi Virus Corona adalah Suherman (62 Th), pemilik usaha penyewaan becak dan motor mainan di Taman Kali Progo Temanggung. Sudah sebulan terakhir bisnisnya sepi dan ia sama sekali tidak memperoleh pemasukan.
Diceritakan Suherman, Senin (13/4/2020), saat kondisi masih normal, tiap hari minggu 21 becak dan 5 motornya laris disewa orang. Kebanyakan penyewa adalah anak-anak bersama orang tuanya. Mereka menaiki becak dan motor mainan mengelilingi area taman.
"Kalau Minggu dari pagi sudah ramai. Kalau hari biasa mulai ramai pukul 15.00 - 17.00 WIB. Sebelum petang saya sudah tutup. Tapi sudah sebulan ini sama sekali tidak ada penyewa, saya tidak dapat uang sepeserpun," tutur Suherman.
Suherman mematok harga sewa satu unit becak Rp 10 ribu dan penyewa bisa menaiki sepuasnya dengan waktu sewa yang tidak dibatasi. Harga sistem sewa yang sama juga ia terapkan pada motor mainannya. Ia memiliki total 21 becak dan 5 motor. Semuanya dalam ukuran kecil, sehingga diperuntukan hanya untuk mainan, dikayuh dan dinaiki dalam jarak dekat, sekitar taman saja.
Sebelum wabah Covid-19, Suherman bisa mendapat hasil sewa sebesar Rp 200-300 ribu pada hari minggu. Namun pada hari biasa karena hanya buka di sore hari, ia hanya mendapat hasil kisaran Rp 50-100 ribu per hari. Pendapatannya digunakan untuk keperluan sehari-hari ia dan keluarganya.
"Karena tidak mendapat penghasilan sepeser pun, saya makan dari mengandalkan pemberian orang lain. Kalau ada yang memberi makanan saya terima," tutur Suherman.
Ia sudah memulai usaha penyewaan becak dan motor mainan ini sejak tahun 1978. Semula ia beroperasi di alun-alun Kota Temanggung. Namun sejak empat tahun terakhir ia terpaksa pindah ke Taman Kali Progo lantaran alun-alun direnovasi, sehingga sudah tidak boleh digunakan lagi untuk usahanya maupun untuk berdagang.
"Padahal modal usahanya cukup besar, harga becaknya Rp 7,5 juta per unit, dan motornya Rp 14 juta per unit. Sekarang tidak ada hasil apa-apa, sampai bingung harus bagaimana," ujarnya.
Selain menyewakan becak dan motor, ia juga menjual balon dan mainan anak-anak tiap ada acara hiburan diberbagai tempat. Namun belakangan juga sudah tidak pernah ada acara karena memang tidak boleh ada kerumunan guna menghindari penyebaran Virus Corona.
 "Saya berharap ada bantuan, terutama untuk saya bisa makan. Saya juga bingung karena harus menghidupi keluarga,"katanya penuh harap. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)

Pencarian:

Komentar:

Top