Iklan Layanan Masyarakat

Agar Mandiri, Penyandang Disabilitas Dilatih Keterampilan Tata Boga

Kamis, 15 Apr 2021 11:07:38 1027

Keterangan Gambar : Pelatihan tata boga untuk penyandang disabilitas.


Temanggung, MediaCenter – Surabaya Hotel School (SHS) bekerjasama dengan Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kabupaten Temanggung menyelenggarakan pelatihan tata boga untuk penyandang disabilitas atau Penerima Manfaat (PM) dan pendamping PM selama lima hari di Aula Balai Kartini, BBRSPI Temanggung, Rabu (7/4/2021) sampai dengan Minggu (11/4/2021).

Dalam pelatihan tersebut, diajarkan pembuatan beberapa jenis kue lebaran, seperti kastangel, nastar, cookies kacang, cookies cokelat dan lain sebagainya. Bagus Supomo selaku Eksekutif Direktur SHS memaparkan bahwa pelatihan ini merupakan pemberdayaan untuk BBRSPDI, supaya mentor dan penerima manfaat bisa mandiri.

“Tentu saja, mereka semua belum bisa dilepas begitu saja, oleh sebab itu mengapa mentor dan instrukturnya itu harus ikut supaya nanti bisa membimbing,” ujarnya.

Bagus menceritakan, bahwa SHS sudah lebih dari 12 tahun menjalankan kegiatan pelatihan ini, serta mendapat dukungan langsung dari Tri Rismaharini, yang lebih terkenal dengan Bu Risma, jauh sebelum menjabat menjadi Walikota Surabaya. SHS sudah terbiasa memberikan pelatihan-pelatihan bagi penyandang disabilitas, karena hampir setiap minggu mengadakan pelatihan serupa, bahkan di SHS pun juga terdapat penyandang disabilitas.

Nurul Chomariah Budi Utami selaku Penyuluh Sosial BBRSPDI Kabupaten Temanggung menyampaikan bahwa tujuan pemberian pelatihan tersebut untuk menambah keterampilan para pendamping yang nantinya akan ditularkan atau disampaikan kepada PM di unit kerja masing-masing.
Selain itu, juga untuk melatih PM atau penyandang disabilitas agar mereka memiliki keterampilan yang nantinya bisa digunakan untuk menghasilkan pendapatan dari usaha sendiri dengan cara membuat kue-kue yang diajarkan dalam pelatihan tersebut.

“Kita beri latihan keterampilan itu agar mereka mandiri. Mandiri itu tidak secara sosialnya, tetapi mereka sudah mandiri secara ekonominya. Mungkin mereka di rumah dengan pendampingan keluarga, dia bisa membuat kue ini, kalau mereka kesulitan pemasarannya, kita bisa promosikan atau kita bisa bantu penjulannya di SKA (Sentra Kreasi Atensi) yang kami kelola,” ungkap Nurul yang ditemui Kamis (15/4/2021) di Temanggung. (MC TMG/Cahya:Ekape)

Pencarian:

Komentar:

Top