Iklan Layanan Masyarakat

500 Ribu Bibit Kopi Untuk Peremajaan dan Konservasi Lahan

Kamis, 24 Mar 2022 16:12:38 977

Keterangan Gambar : Sedikitnya 500 ribu bibit kopi dapat terdistribusi pada petani untuk ditanam di lahan sebagai langkah untuk konservasi lahan dan peningkatan produksi kopi ke depan.


Temanggung, Media Center - Sedikitnya 500 ribu bibit kopi dapat terdistribusi pada petani untuk ditanam di lahan sebagai langkah untuk konservasi lahan dan peningkatan produksi kopi ke depan. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto mengatakan, diperlukan langkah-langkah untuk penyelamatan lahan kritis, namun di sisi lain bibit yang ditanam punya nilai keekonomian tinggi yang merupakan komoditas andalan.

"Tanaman kopi memiliki apa yang dibutuhkan, yakni konservasi lahan kritis, buah kopi punya nilai ekonomi tinggi sekaligus andalan warga," kata Joko Budi Nuryanto, Kamis (24/3/2022) di Temanggung.  

Joko Budi mengatakan, bibit kopi yang ditanam jenis Arabika maupun Robusta. Jumlah target penanaman semula 400 ribu, tetapi diusahakan untuk meningkat 100 ribu bibit kopi, sehingga menjadi 500 ribu. 

"Jadi penanaman bibit kopi ditarget mencapai 500 ribu, baik jenis Robusta maupun Arabika," terangnya.

Ia mengemukakan, target menanam kopi di tahun 2022 meningkat dibanding penanaman tahun 2021. Pada tahun itu menanam bibit kopi sebanyak 275 ribu bibit kopi. Penanaman ini dengan cara bibit kopi didistribusikan pada masyarakat untuk ditanam di lahan.  

"Penanaman pada tahun lalu paling banyak kopi Arabika yang kami salurkan ke masyarakat, sekaligus untuk mendukung program konservasi lingkungan yang sedang digalakkan Pemkab Temanggung," katanya.

Ia mengemukakan, berdasarkan pemetaan, luas lahan tanaman kopi Robusta di Kabupaten Temanggung di tahun 2021 sekitar 12 ribu hektare. Estimasinya ada 800 batang kopi per hektare. Lahan kopi Robusta tersebar di kecamatan yang tidak punya ketinggian, seperti Pringsurat, Bejen, Jumo, dan Candiroto Sementara luas tanaman kopi Arabika sekitar 1.500 hektare yang berada di lereng gunung seperti Bulu, Parakan, Kledung, dan Tlogomulyo

Dikemukakannya, menjadi pekerjaan rumah pihaknya untuk meremajakan tanaman kopi Robusta, karena telah tidak produktif oleh berbagai sebab. Sehingga mendesak untuk dilakukan peremajaan, sebagai langkah awal diantaranya memberikan training of traine dan budidaya pembibitan.

"Kemarin kami sudah melakukan pelatihan bagi training of traine yang nanti akan memberikan pelatihan terkait usaha tani. Program tahun ini tentang kopi," katanya.

Bupati Temanggung HM Al Khadziq dalam suatu kesempatan menyampaikan, kualitas kopi Temanggung telah terkenal, sehingga harus digarap lebih serius agar bisa diekspor ke luar negeri dengan tetap menggunakan nama Kopi Temanggung. 

Selama ini, kopi Temanggung telah diekspor ke berbagai negara, seperti Amerika, Korea, Jepang, Australia, Timur Tengah dan negara-negara di Eropa, tetapi melalui daerah lain. Ekspor ini, disampaikan dilakukan perseorangan secara langsung kepada pembeli, maupun diekspor oleh pihak ketiga di Jawa Timur, sehingga mereknya menjadi kopi Jawa Timur, bukan Kopi Temanggung.

"Ke depan Kopi Temanggung harus diekspor dengan nama Kopi Temanggung, bukan daerah lainnya. Kopi Temanggung terkenal di Eropa sejak abad 18. Yang namanya Java coffee itu adalah Kopi Temanggung," tandasnya.  (MC.TMG/Aiz;Ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top