Iklan Layanan Masyarakat

40 Tahun Setia Tekuni Profesi Berjualan Petai

Kamis, 09 Mar 2023 15:52:40 571

Keterangan Gambar : 40 Tahun Setia Tekuni Profesi Berjualan Petai


Temanggung, MediaCenter – Siapa dari anda yang tidak tahu dengan petai? Atau sering akrab didengar di telinga sebagai “pete”. Petai dalam lingkungan kita seringkali menjadi makanan pendamping yang baunya dikenal sebagian besar orang Indonesia.

Apalagi dengan Mbah Suyatno, dapat dipastikan bahwa kakek 81 tahun, kelahiran 1942 ini pasti tahu sekali dengan petai. Bagaimana tidak, dalam separuh umurnya, ia dedikasikan untuk berjualan petai dengan sepeda tuanya. 

“Saking jaman 125 gelo, nek 2 ringgit lak 250 gelo..” (dari jaman 125 rupiah, kalau 2 ringgit kan 250 rupiah)," kata Suyatno ketika menjelaskan kapan ia mulai berjualan petai. 

Hal menarik dari Mbah Suyatno adalah, bahwa ia selalu bisa menjual petai. Padahal petai merupakan tanaman musiman. Bahkan dalam satu tahun ini, ia tidak putus menjual petai. 

“Kula nggih kudu nggolek, kulo mboten tau pedhot setahun niki. Kulo nek tebasan turut nggunung. Ning nek banggel nggih ting Sukorejo kalih Wonosobo. (Saya ya harus cari, saya tidak pernah putus berjualan petai dalam satu tahun ini. Kalau cari petai bisa sampai ke gunung. Atau beli ke pedagang Wonosobo atau Sukorejo)," tuturnya. 

Dalam sehari, pria yang tinggal di Jambon, Braman, Kecamatan Gemawang, Temanggung ini bisa membawa 10 gandeng petai, atau kira-kira 200 keris.

“Kadang nggih kawan dinten, kadang nggih kalih dinten, mangkate jam 9.” (Kadang empat hari, kadang dua hari habisnya, berangkat dari jam 9 pagi)" tutur Mbah Suyatno.

Di sela-sela waktu berjualan, tim media center menyempatkan bertanya tentang keluarganya. Ia memiliki 10 anak. Sambil mengingat, ia menyebut semua anaknya.

“Nek sing mbajeng ting griyo.., sing kalih, sing tigo.” (Anak yang pertama di rumah, yang kedua, yang ketiga..) ia jelaskan sampai akhir.

Di akhir perbincangan Mbah Suyatno bercerita, jika sebenarnya seringkali anaknya menyuruh dia untuk beristirahat saja di rumah. Tapi ia enggan, 5 hari di rumah saja tidak betah kelakarnya. (MC.TMG/adi;ekp;ysf)

Pencarian:

Komentar:

Top