Tingkatkan Kapasitas Kelompok Masyarakat Lewat Pelatihan Membatik

Temanggung, MediaCenter - Dalam rangka peningkatan kapasitas kelompok masyarakat, Pemerintahan Desa (Pemdes) Gentan bekerjasama dengan Omah Seni Badran yang beralamat di Desa Badran, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengadakan pelatihan membatik yang dilaksanakan di Desa Gentan, Kecamatan Kranggan.

Pelatihan yang dilaksanakan selama dua hari, Rabu-Kamis (20-21/10/2020) diikuti oleh 30 peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing dusun yang ada di Desa Gentan.

Ine Raharjo selaku pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa pelatihan yang dilaksanakan secara mandiri merupakan kelanjutan dari pelatihan tahap I yang dilaksanakan pada Tahun 2019 silam. Pada pelatihan tahap I, peserta diberikan pelatihan tentang sistem pewarnaan dengan metode celup, dan pada pelatihan kali ini dilanjutkan dengan sistem pewarnaan dengan metode colet/lukis. 

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan di Temanggung akan muncul pembatik yang nantinya akan mengangkat potensi Temanggung lewat goresan karya dalam bentuk batik, khususnya bisa mengangkat desa, sehingga ada daya tarik dari Desa Gentan serta dapat meningkatkan produktifitas warganya,” ungkap Ine saat ditemui, Rabu (21/10).

Ia menambahkan, dari beberapa peserta yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya, 2 diantaranya sudah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan di Balai Pelatihan Koperasi dan UMKM yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah.

“Untuk sementara, pelatihan yang diberikan masih dengan corak kontemporer, kedepan rencananya kita berikan pelatihan dengan corak batik pakem sesuai dengan potensi yang ada di Desa Gentan,” imbuhnya.

Yaminten (48 th), salah satu peserta pelatihan berharap, melalui pelatihan yang diikutinya, ia beserta peserta lainya dapat membuat produk batik, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga. 

“Dengan adanya pelatihan ini diharapkan untuk warga Desa Gentan bisa memiliki keterampilan untuk membatik seperti di desa lain dan produk yang dihasilkan paling tidak dapat digunakan untuk seragam PKK atau kelompok tani, terlebih bisa dijual untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” pungkasnya. (MC TMG/Safi;Ekape)