Iklan Layanan Masyarakat

Petani Berharap Harga Tembakau Bisa Sesuai Harapan

Kamis, 10 Sep 2020 15:55:21 1329

Keterangan Gambar :


Temanggung, MediaCenter – Gugus Tugas Pertembakauan Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah  melakukan monitoring pertembakauan. Kegiatan dilaksanakan untuk mengetahui kondisi pertembakauan di lapangan serta menyerap informasi dan harapan dari petani. Salah satu kegiatan monitoring dilaksanakan di Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (9/9/2020).

Wahmin (48) salah satu petani sekaligus pengepul tembakau dari Desa Losari Desa Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung mengungkapkan, saat ini tembakau jenis Lamsi Sumbing di desanya mengalami penurunan harga dibanding tahun kemarin.

“Tembakau super berada dikisaran harga 65 sampai 70 Ribu per Kilo, itupun hanya sedikit yang 70 Ribu per Kilo, ditahun kemarin bisa sampai 80 Ribuan,” kata Wahmin.

Ia mengungkapkan, tahun ini sebagian besar tembakau di daerahnya terjual dengan harga 40 sampai 45 Ribu per Kilo, bahkan ada yang dihargai 35 Ribu untuk grade dibawahnya. Hal ini dipengaruhi karena adanya pandemi Covid-19 serta cuaca yang tidak begitu bagus.

“Jika dihitung biaya pengolahan, biaya operasional, transport sampai ke gudang, seharusnya harga tembakau saat ini minimal 75 sampai 80 Ribu agar petani bisa untung,” jelasnya.

Wahmin menjelaskan, saat ini proses masuk tembakau dari penjual ke gudang juga tidak bisa secepat tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya aturan yang lebih ketat untuk bisa masuk ke gudang, diantaranya dengan mewajibkan penjual maupun sopir untuk membawa hasil rapid test, serta pembatasan jumlah personil yang bisa masuk ke gudang.

“Kir tembakau sekarang dibatasi untuk 1 gulung hanya 60 contoh, itupun dengan jadwal tertentu, dan hasilnya  tidak langsung keluar dihari yang sama,” imbuhnya.

Ia menambahkan, karena lambatnya proses masuk tembakau ke gudang, saat ini masih banyak hasil tembakau yang tersimpan di rumah petani.

“Tahun ini masih banyak tembakau yang belum dibawa ke gudang, tidak seperti tahun lalu yang bisa langsung dibawa ke gudang,” jelasnya.

Ruswan (40) pelaku usaha tembakau lain berharap, proses pembelian tembakau tidak dipersulit serta harga tembakau sesuai dengan harapan petani, sehingga jerih payah petani bisa lebih dihargai. (MC TMG/Safi;Ekape)

Pencarian:

Komentar:

Top