Iklan Layanan Masyarakat

Latih Kemampuan Motorik Anak Lewat Push Bike

Senin, 21 Sep 2020 15:04:51 2246

Keterangan Gambar : Sejumlah anak berlatih Push Bike bersama di Halaman Kantor DLH Temanggung Minggu (20/9/2020).


Temanggung, MediaCenter - Push Bike merupakan sepeda yang didesain tanpa pedal dan juga rem tangan, sehingga untuk mengerakkan sepeda ini bukan dikayuh/digowes, melainkan memerlukan dorongan kaki untuk melajunya, begitu pula untuk mengeremnya dengan menggunakan kaki untuk menahan ke tanah atau landasan. Dalam beberapa bulan belakangan, Push Bike mulai menggeliat di Temanggung, bahkan saat ini sudah ada sebuah komunitas untuk mewadahi orang tua muda yang mengikutsertakan anak mereka untuk berlatih Push Bike dalam Komunitas Push Bike Rider Sindoro Sumbing (Sinsu).

Adi (36), Ketua Komunitas mengungkapkan, Komunitas Push Bike Rider Sinsu pada awalnya terbentuk dari Komunitas Push Bike Temanggung Bersenyum (PBTB)  yang sempat vakum dan jarang mengadakan latihan, pada 5 Juli 2020 ia bersama anggota lainya berinisiatif untuk mengaktifkan kembali dengan nama Komunitas Push Bike Rider Sindoro Sumbing dengan tetap menginduk pada komunitas yang sudah terbentuk sebelumnya. Kegiatan latihan biasa dilakukan setiap Hari Minggu Pukul 08.00 WIB sampai sekitar pukul 10.30 WIB yang berlokasi di Halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Temanggung.

Adi mengatakan, saat ini ada sekitar 53 anggota yang terdaftar dalam komunitas, dari jumlah tersebut sekitar 50 - 60% merupakan peserta aktif untuk mengikuti latihan bersama. 

“Tergantung mood anak juga, terkadang orangtua ingin anaknya race, tetapi kalau anaknya lagi gak mood untuk latiahan tidak bisa dipaksakan juga,” ungkapnya saat ditemui pada sela-sela latihan, Minggu (20/9/2020).

Ia menjelaskan, peserta Push Bike biasa diikuti dari anak usia 18 bulan sampai tujuh tahun yang dikategorikan berdasar Kelompok Umur (KU).

“Untuk bisa mengikut race, terakhir informasi yang kita dapat bahkan maksimal kelahiran 2011 masih bisa, tetapi tergantung anak dan orangtuanya juga,” jelasnya.

Adi mengatakan, ada beberapa event perlombaan yang sudah diikuti oleh komunitasnya, baik di luar daerah maupun event yang diadakan internal komunitas, diantaranya Fun Race Kemerdekaan yang dilaksanakan pada 9 Agustus silam yang diikuti oleh sekitar 50 peserta dari kelompok usia kelahiran 2018 sampai dengan 2013.

“Terkadang ikut event di Semarang dan kebanyakan di Yogyakarta, tanggal 27 September mendatang juga rencananya ada event di Flory Hotel, Yogyakarta,” ungkapnya.

Dalam mengikuti latihan, peserta biasanya membawa unit Push Bike sendiri yang bisa diperoleh dengan harga mulai Rp. 400 Ribuan sampai Puluhan Juta Rupiah untuk kelas profesional. Selain membeli unit Push Bike sendiri, saat ini juga sudah ada yang menyediakan jasa rental Push Bike di Temanggung. Adapun kelengkapan yang lain yang diperlukan seperti sepatu, helm dan  jersey panjang bisa didapatkan dengan harga 1 – 1,5 Juta Rupiah, tergantung jenis yang dipilih.

“Tiap minggu rasanya fresh ketemu sama anak-anak, apalagi  saat ada perlombaan dan perserta kita mendapat juara, ada rasa kebangaan tersendiri ketika latihan yang sudah dilakukan berbuah hasil,” ungkap Adi.

Toni Waluyo (32) salah satu orangtua peserta komunitas mengungkapkan, dengan bergabung bersama komunitas ia bisa memperoleh beberapa manfaat, selain melatih sensor motorik dan keseimbangan anak melalui latihan, ia juga bisa memberikan pendidikan karakter pada anak saat bersosialisasi dengan teman lainnya.

“Selain melatih pembelajaran anak usia dini, anak bisa belajar bersosialisasi, bermain di luar ruangan, mengatasi ketergantungan gadget, kerjasama, attitude dan juga olahraga,” ungkap Toni. (MC TMG/Safi;Ekape)

Pencarian:

Komentar:

Top