Bupati Temanggung Berharap Warganya Negatif Swab Test

Temanggung, Media Center – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung masih melaksanakan Rapid Test di 20 kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Temanggung. 
Demikian yang dijelaskan oleh Bupati Temanggung HM. Al Khadziq, saat wawancara bersama Tim Gugus Tugas di posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung, Rabu (4/6/2020).
Rapid Test yang dilakukan oleh Pemkab Temanggung masih berlangsung dengan target warga masyarakat yang berada dan bekerja diwilayah dengan kerumunan yang cukup padat, yaitu di pertokoan dan di pasar tradisional yang berada diwilayah Kabupaten Temanggung. Dalam satu minggu terakhir ini, Rapid Test telah dilakukan secara massif dan agresif, data terakhir sebanyak 4308 orang yang telah melakukan Rapid Test dan terdeteksi sebanyak 538 orang reaktif dan sisanya non reaktif.
Dari 538 orang yang tercatat sebagai pasien reaktif tersebut akan dilakukan tes lanjutan yaitu Swab Test. Sementara ini baru dilakukan Swab Test sebanyak 54 orang dan hasilnya sudah dikirim ke laboratorium untuk diteliti lebih lanjut.
Bupati menjelaskan bahwa warga yang terindikasi reaktif setelah hasil Rapid Test, diwajibkan untuk karantina mandiri di rumah masing-masing sambil menunggu jadwal Swab Test yang akan dilaksanakan dua hari ini yang hasilnya akan langsung dikirim ke laboratorium untuk diteliti dan ditest apakah terindikasi positif Korona atau tidak.
“Untuk yang 484 selanjutnya akan kita lakukan Swab Test pada tanggal 4 dan 5 Juni ini. Semua akan kita kirim ke laboratorium dan mohon doanya semoga hasilnya semuanya negatif”, harap Khadziq.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan yang baru, warga yang telah melakukan Rapid Test dan diketahui reaktif Covid-19 harus melakukan karantina di rumah masing-masing secara mandiri. Sedangkan tempat karantina yang berada di Gedung Pemuda dan Balai Latihan Kerja Kabupaten Temanggung digunakan untuk pasien positif Swab Test. (MC TMG/Cahya;Ekape)