Iklan Layanan Masyarakat

Berharap Teh Jawa Jadi Produk Unggulan

Senin, 28 Des 2020 09:14:08 3506

Keterangan Gambar :


Temanggung, MediaCenter – Teh Jawa atau sering dikenal dengan Teh Hijau Jawa yang diproduksi oleh seorang warga Desa Ngaditirto, Kecamatan Selopampang, Rahayu Sugiyarti, sangat menarik perhatian, karena proses pembuatannya yang berbeda dengan teh-teh yang lain. 
Rahayu mengaku metode pengolahan Teh Jawa buatannya tersebut menggunakan metode pengolahan tradisional yang diturunkan dari leluhur. Dengan cara disangrai menggunakan kuwali dan tidak dijemur, menjadikan daun teh mengeluargan bau sedikit gosong, akan tetapi tidak menutup aroma asli teh yang segar. Dengan 3 kilo daun teh muda menghasilkan 6 ons Teh Jawa siap seduh. 
Sampai saat ini pemasarannya masih dijual di pasar tradisional dengan kemasan plastik. Menurutnya rasa Teh Jawa lebih segar dan sepet cenderung tidak pahit seperti teh pada umumnya, meskipun ada sedikit aroma daun kebakar. Selain itu banyak konsumen yang mengkonsumsi Teh Jawa tersebut untuk diet, karena kandungan yang ada didalam teh tersebut.
Penyajian Teh Jawa sama dengan teh-teh pada umumnya. Hanya saja ada beberapa konsumen lebih suka menyeduh Teh Jawa tidak menggunakan gula pasir atau teh tawar. Bahkan ada beberapa orang yang menambahkan Jeruk Nipis dan Gula Batu.
Selain memetik daun teh miliknya sendiri, Rahayu juga membeli daun milik tetangga sekitar dan membeli dari petani lain dari kabupaten sebelah, karena pohon teh miliknya tidak banyak. Biasanya harga bahan baku daun teh mulai dari 10 ribu hingga 14 ribu rupiah perkilonya. 
Dengan proses yang sedikit rumit tersebut mengakibatkan harga jual Teh Jawa sedikit berbeda dengan teh-teh yang lain. Teh Jawa merupakan varietas jenis teh khusus yang hanya tumbuh di beberapa lokasi di Gunung Sumbing termasuk di Desa Ngaditirto.
“Kami masih kesulitan membudidayakan teh ini, karena proses tumbuhnya sangat lama hingga bertahun-tahun, sampai saat ini kami masih mengandalkan pohon yang ada. Untuk tumbuhnya daun baru pun memakan waktu dua bulan,” jelas Rahayu saat ditemui Kamis (17/12/2020).
Selama 5 hari sekali, Rahayu bisa memproduksi Teh Hijaunya seberat 5 kg dengan rata-rata penjualan 60 ribu rupiah. Rahayu berharap bahwa teh produksinya dapat dipasarkan lebih luas dan dikemas lebih menarik, selain itu ia sedang mengurus Sertifikat Produksi Pangan - Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) agar Teh Jawa miliknya dapat dikembangkan lebih luas menjadi produk unggulan lokal. (MC TMG/Cahya;Iwan;Ekape).

Pencarian:

Komentar:

Top